PRAKTIKUM I
Topik
: Daun tunggal dan
bagian-bagiannya
Tujuan
: Mengenal bagian-bagian daun
dan ciri-ciri daun tunggal
Hari/tanggal
: Sabtu, 21 Februari 2015
Tempat
: Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
A. Alat-alat
1. Baki/nampan
2. Alat
tulis
B. Bahan-bahan
1. Daun
Bambu ( Bambusa sp )
2. Daun
Tebu ( Saccharum officinarum L. )
3. Daun
Pisang ( Musa paradisiaca L. )
4. Daun
Jarak ( Ricinus communis L. )
5. Daun
Widelia ( Widelia sp )
6. Daun
Keladi ( Colocasia sp )
7. Daun
Mangga ( Mangifera indica L. )
II.
CARA
KERJA
1. Mengamati
bagian-bagian daun : tangkai (petiolus),
pelepah (vagina), helaian (lamma), lidah-lidah (ligula).
2. Mengamati
bangun daun : lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, garis, pita,
dsb.
3. Mengamati
ujung daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berbelah,
berduri.
4. Mengamati
pangkal daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berlekuk.
5. Mengamati
tepi daun : rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak,
berlekuk, bercangap, berbagi.
6. Mengamati
daging daun : tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti
perkamen, seperti kulit, berdaging.
7. Mengamati
pertulangan daun : menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8. Mengamati
permukaan atas dan bawah daun : gundul, licin (mengkilat, suram, berselaput
lilin), kasap, berkerut, berbingkul-bingkul, berbulu (jarang, halus, dan rapat
kasar).
9. Mengamati
warna daun pada permukaan atas dan bawah.
10. Menggambar
hasil pengamatan.
III.
TEORI
DASAR
Daun
merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai
sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang, bagian batang tempat
duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara
batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla).
Daun biasanya tipis melebar. Kaya akan suatu zat warna hijau daun yang
dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat untuk :
1. Pengambilan
zat-zat makanan (resorbsi).
2. Pengolahan
zat-zat makanan (asimilasi).
3. Penguapan
air (transpirasi).
4. Pernafasan
(respirasi).
A.
Bagian-bagian
daun
Daun lengkap terdiri dari tiga bagian,
yaitu :
1. Upih
daun atau pelepah daun (vagina).
2. Tangkai
daun (petiolus).
3. Helaian
daun (lamina).
B.
Bangun/bentuk
daun (Circumcriptio)
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar
maka daun dibedakan empat golongan, yaitu daun dengan :
1. Bagian
yang terlebar kira-kira di tengah-tengah helaian daun.
Tumbuhan yang memiliki
daun yang bagian terlebarnya terletak di tengah-tengah helaian daun kemungkinan
bangun daunnya adalah bulat atau bundar (orbicularis),
bangun perisai (pelitatus), jorong (ovalis atau ellipticus), memanjang (oblongus), dan bangun lanset (lanceolatus).
2. Bagian
yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun.
Daun-daun yang
mempunyai bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daunnya dibedakan
dalam dua golongan, yaitu :
a. Pangkal
daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun seperti
: bangun bulat telur (ovatus), bangun
segitiga (triangularis), bangun delta
(deltoideus), dan bangun belah
ketupat (rhomboideus).
b. Pangkal
daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun
seperti : bangun jantung (cordatus),
bangun ginjal atau kerinjal (reniformis),
bangun anak panah (sagittatus),
bangun tombak (hastatus), dan bangun
bertelinga (auriculatus).
3. Bagian
yang terlebar terletak di atas tengah-tengah helaian daun.
Daun dengan bagian yang
terlebar terletak di tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangunan daunnya
adalah bangun bulat telur sungsang (abovatus),
bangun jantung sungsang (obcordatus),
bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus),
dan bangun sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus).
4. Tidak
ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama
lebarnya.
Dalam golongan ini
termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda
jika dibandingkan dengan panjangnya daun. Pada umumnya bentuk daun yang dari
pangkal ke ujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus),
bangun pedang (ensiformis), bangun
paku atau dabus (subulatus), dan
bangun jarum (acerosus).
C.
Ujung
daun (Apex felli) dan pangkal daun (Basis felli)
Ujung dan pangkal daun
dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Ada tujuh bentuk ujung daun
yang sering kita jumpai yaitu runcing (acutus),
meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), rompang (truncatus),
terbelah (retusus), dan berduri (mucronatus).
D.
Susunan
tulang daun (nervatio atau venation)
Tulang-tulang daun
adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai
penguat dan jalan untuk pengangkutan zat-zat.
Menurut besar kecilnya
tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga macam, yaitu : ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang
cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam susunan
tulang daun dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi empat
golongan, yaitu daun-daun yang bertulang menyirip ( pennanervis), daun-daun yang bertulang menjari (palminervis), daun-daun yang bertulang
melengkung (cervinervis),dan
daun-daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis).
E.
Tepi
daun (margo folli)
Secara garis besar tepi
daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu : rata (intiger), dan bertoreh (divisus).
Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh
pada tepi daun dibedakan dalam tiga golongan, yaitu :
1. Tepi
daun yang bertoreh merdeka.
Tepi daun dengan toreh
yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering kita jumpai adalah tepi
daun yang dinamakan bergerigi (serratus),
bergerigi ganda/rangkap (bisseratus),
bergigi (dentatus), beringgit (crenatus), dan berombak (repandus).
2. Tepi
daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya.
Berdasarkan dalamnya
toreh-toreh pada tepi daun dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : berlekuk
(lobatus), bercangap (fissus), dan berbagi (pertitus).
F.
Daging
daun (intervenium)
Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang
terdapat di antara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Di bagian ini zat-zat
yang diambil dari luar tubuh diubah menjadi zat-zat yang sesuai dengan
keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung dari tebal
tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu, daging daun dapat bersifat seperti
selaput (membranceus), seperti kertas
(papyraceus) atau (chartaceus), tipis lunak (herbaccus), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit belulang (cortacius), dan berdaging (carnosus).
G.
Warna
daun
Secara umum kita
ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang
berwarna tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan
banyak variasi atau nuansa , misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup
warna merah, atau hijau kekuningan.
H.
Permukaan
daun
Pada umumnya warna daun
pada sisi atas dan bawah jelas berbeda, biasanya sisi atas tampak lebih hijau,
licin atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi bawah daun. Kadang-kadang
pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik-sisik, rambut-rambut,
duri, dll. Oleh karena itu orang membedakan permukaan daun ada yang licin (laevis), gundul (glaber), kasap (scaber),
berkerut (rugosus),
berbingkul-bingkul (bullatus),
berbulu (pilosus), berbulu halus atau
rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus), dan bersisik (lepidus).
IV.
HASIL PENGAMATAN
A.
Tabel pengamatan
No.
|
Nama tumbuhan
|
Ba-ngun daun
|
Ujung daun
|
Pang-kal daun
|
Tepi daun
|
Da-ging daun
|
Permukaan atas dan bawah daun
|
Warna daun
|
|
Atas
|
Ba-wah
|
||||||||
1.
|
Bambu (Bambusa sp)
|
Pita
|
Run-cing
|
Mem-bulat
|
Rata
|
Perkamen
|
Ka-sap
|
Ka-sap
|
Hijau tua
|
2.
|
Tebu (Saccharum officinarum L.)
|
Pita
|
Run-cing
|
Rom-pang/ rata
|
Rata
|
Perkamen
|
Ka sap
|
Ka-sap
|
Hijau
|
3.
|
Pisang (Musa paradisiacal L.)
|
Jo-rong
|
Runcing
|
Run cing
|
Rata
|
Kertas
|
licin
|
licin
|
Hijau
tua
|
4.
|
Jarak (Ricinus communis L.)
|
Bulat
|
Merun-cing
|
Ber lekuk
|
Ber gerigi
|
Kertas
|
Ber
kerut
|
Ber kerut
|
Hijau bercampumerah
|
5.
|
Widelia sp
|
Bulat
|
Run-cing
|
Merun-cing
|
Berge-rigi
|
Perkamen
|
Kasap
|
Ber bulu kasar
|
Hijau tua
|
6.
|
Colocasia sp
|
Peri-sai
|
Me
runcing
|
Ber
lekuk
|
Rata
|
Tipis seperti selaput
|
Licin
|
Licin
|
Hijau
|
7.
|
Mangifera indica L.
|
Memanjang
|
Run-cing
|
Tumpul
|
Rata
|
Kulit/ belu-lang
|
Kasap
|
Ber
kerut
|
Hijau tua
|
V.
ANALISIS DATA
1.
Daun Bambu (Bambusa sp)
Klasifikasi dari pohon bambu (Bambusa
Sp.) adalah:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu /
monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa Sp.
Daun bambu (Bambusa
sp) adalah daun tunggal yang memiliki daun
yang lengkap karena terdiri
dari pelepah/upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus),
dan helaian daun (lamina). Tumbuhan ini memiliki bangun daun pita (ligulatus),dan ujung daun yang meruncing. Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:32), runcing dapat dilihat dari kedua tepi daun di
kanan dan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke
atas dan pertemuaannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (lebih
kecil dari 90°). Pangkal daun yang membulat, tepi daun yang rata (integer), daging daun yang perkamen,
permukaan bagian atas yang kasap dan pada bagian bawah yang juga kasap, serta
warna daun yang hijau tua. Daun bambu termasuk
daun-daun yang bertulang sejajar atau lurus karena ibu tulang daunnya yang
besar membujur di tengah, sedang tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan
membujur sejajar ibu tulang daun.
Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:11), daun lengkap dapat
kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan misalnya: pohon pisang (Musa paradisiacal L.) pohon pinang (Areca catechu L.) bambu (Bambusa sp.) dll.
2.
Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)
Klasifikasi daun tebu:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas : Commelinidae Ordo : Poales Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan) Genus : Saccharum Spesies : Saccharum officinarum L. |
|
Daun tebu (Saccharum officinarum L.) mempunyai
bangun pita (ligulatus) karena
penampang melintangnya pipih dan daunnya yang lebih panjang dari bangun pita,
bentuk daun yang runcing, pangkal daun yang romping/rata (truncatus), tepi daun yang rata, daging daun yang perkamen, permukaan
atas daunnya kasap dan permukaan bawahnya juga kasap, serta berwarna
hijau. Daun tunggal ini bukanlah daun yang lengkap karena hanya memiliki
helaian daun (lamila) dan pelepah
daun (vagina). Pertulangan daun yang
dimiliki tebu adalah sejajar, seperti dijelaskan dalam buku Gembong
Tjitrosoepomo berjudul Morfologi Tumbuhan (1985:40), daun-daun yang bertulang
sejajar atau bertulang lurus (rectinervis),
biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis atau bangun pita, yang mempunyai
satu tulang di tengah yang besar dan membujur daun, sedang tulang-tulang
lainnya jelas lebih kecil dan nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar
dengan ibu tulangnya tadi, oleh sebab itu disebut pula bertulang sejajar.
3.
Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi daun pisang:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom:
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae (suku pisang-pisangan)
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L.
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae (suku pisang-pisangan)
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L.
Daun pisang (Musa paradisiaca L.) mempunyai bangun
daun jorong, ujung daunnya runcing, pangkal daunnya runcing, tepi daun yang rata,
daging daun yang seperti kertas (papyraceus
atau chartaceus), permukaan atas
dan bawah daunnya licin, serta warna daun
yang hijau tua. Tulang-tulang cabang
pada daun pisang bersatu dengan tulang cabang yang lain. Daun pisang adalah
daun lengkap karena memiliki helaian daun (lamila),
tangkai daun (petiolus), dan
pelepah/upih (vagina).
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya
Morfologi tumbuhan (1985:47), tebal atau tipisnya helaian daun, pada hakikatnya
juga bergantung pada tebal tipisnya daging daun, Bertalian dengan sifat ini dibedakan daun yang salah
satunya seperti kertas (papyraceus atau
chartaceus), tipis tetapi cukup
tegar, misalnya daun pisang (Musa
paradisiacal L.).
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya
Morfologi Tumbuhan (1985:11), daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa
macam tumbuhan misalnya: pohon pisang (Musa
paradisiacal L.) pohon pinang (Areca
catechu L.) bambu (Bambusa sp.)
dll.
4.
Daun jarak (Ricinus communis L. )
Klasifikasi daun jarak:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L
Daun jarak (Ricinus communis L.) adalah daun tunggal
yang tergolong daun tidak lengkap, karena pada bagian daunnya hanya memiliki
tangkai daun (petiolus) dan helaian
daun (lamila), tidak terdapat
pelepah/upih daun (vagina). Daun ini
mempunyai bangun bulat (orbcularis),
ujung daun yang meruncing, pangkal daun
yang berlekuk, tepi daun yang
bergerigi, daging daunnya
seperti kertas, permukaan atas dan bawah berkerut, serta berwarna hijau bercampur merah. Tulang–tulang cabang
yang dimiliki daun jarak adalah
bertulang menjari.
Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:40), daun-daun yang
bertulang menjari (palminervis),
yaitu kalau dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar,
memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan. Jumlah tulang ini
lazimnya gasal, yang di tengah yang paling besar dan paling panjang, sedang ke
samping semakin pendek. Daun dengan susunan tulang demikian pun umumnya hanya
terdapat pada tumbuhan berbiji terbelah (Dicolyledoneae),
misalnya pada papaya (Carica papaya L.),
jarak (Ricinus communis L.), kapas (Gossypium sp.), dll.
5.
Daun widelia (Widelia sp)
Klasifikasi daun widelia:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Ordo :
Asteridae
Familia :
Asteraceae
Genus :
Widelia
Species :
Widelia sp
Daun widelia (Widelia sp) mempunyai bangun daun bulat, ujung daun yang runcing, pangkal daun yang meruncing, tepi daun yang bergerigi, daging daunnya perkamen, permukaan atas daun
yang kasap dan bawah
yang berbulu kasar, serta warna
daunnya hijau tua. Memiliiki susunan tulang daun yang bertulang
menyirip (penninervis). Daun ini
dikatakan tidak lengkap karena dia hanya memiliki bagian-bagian daun terkecuali
upih daun atau pelepah daun (vagina), daun widelia memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamila).
6.
Daun keladi (Colacasia sp)
Klasifikasi daun keladi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Subclassis :
Arecidae
Ordo :
Arales
Familia :
Areceae
Genus :
Colocasia
Species :
Colacaia sp
Karena daun keladi (Colacaia sp) memiliki ketiga bagian daun
tanpa terkecuali (helaian daun, tangkai daun, dan upih/pelapah daun), sehingga
daun ini disebut daun lengkap. Helaian daun keladi sendiri memiliki bangun daun
perisai (peltatus), ujung daun yang runcing, pangkal daun yang berlekuk, tepi daunnya rata, daging daun yang
tipis seperti selaput, permukaan atas dan
bawah daunnya licin, serta warna daun
yang hijau.
7.
Daun manga (Mangifera indica L.)
Klasifikasi daun mangga:
Kingdom :
Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi :
Magnoliphyta
Classis :
Magnoliopsida
Subkelas :
Rosidae
Ordo :
Sapindales
Famili :
Anacardiaceae
Genus :
Mangifera
Species :
Mangifera indica L.
Daun mangga (Mangifera indica L.) mempunyai bangun
daun memanjang, ujung daun yang runcing,
pangkal daunnya tumpul, tepi daunnya rata, daging daun berupa kulit/belulang,
permukaan atas daunnya
kasap dan permukaan
bawah daun yang berkerut, serta berwarna hijau
tua. Daun ini bertulang menyirip. Daun mangga adalah daun yang tidak lengkap
karena tidak memiliki pelepah/upih daun (vagina).
Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:11), mengenai susunan
tulang daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan salah satunya hanya
terdiri atas tangkai dan helaian saja: lazimnya lalu disebut daun bertangkai.
Susunan daun yang demikian itulah yang paling banyak kita temukan. Sebagian
besar tumbuhan mempunyai daun yang demikian tadi, misalnya: nangka (Artocarpus integra Merr.) mangga (Mangifera indeca L.).
Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:11), daun-daun yang
bertulang menyirip (penninervis).
Daun ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan
merupakan terusan tangkai daun. Dari ibu tulang ini ke samping keluar
tulang-tulang cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita kepada susunan
sirip-sirip pada ikan, oleh sebab itu dinamankan bertulang menyirip. Daun
dengan susunan yang demikian ini umum kita dapati pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae), misalnya daun mangga (Mangifera indica L.).
VI.
KESIMPULAN
1) Daun
tunggal adalah daun yang pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helai daun
saja.
2) Daun
berfungsi sebagai alat untuk pengambilan zat makanan (resorbsi), pengolahan zat makanan (asimilasi), penguapan (transpirasi),
dan pernapasan (respirasi).
3) Daun
lengkap tediri dari tiga bagian yaitu upih daun atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina).
4) Daun
bambu memiliki bangun daun pita, ujung daun meruncing, pangkal daun membulat,
tepi daun rata, daging daun perkamen, permukaan atas dan bawah daunnya
kasap,dan berwarna hijau tua.
5) Daun
tebu memiliki bangun daun pita, ujung daun runcing, pangkal daun rata, daging
daun perkamen, permukaan atas dan bawah daunnya kasap,dan berwarna hijau
6) Daun
pisang memiliki bangun jorong, ujung daun runcing, pangkal daun runcing, tepi
daun rata, daging daun seperti kertas, permukaan atas dan bawah daunnya licin,
dan berwara hijau tua.
7) Daun
jarak memiliki bangun bulat, ujug daun meruncing, pangkal daun berlekuk, tepi
daun bergerigi, daging daunnya seperti kertas,permukaan atas dan bawah daunnya
berkerut, dan berwarna hijau bercanpur merah.
8) Daun
widelia memiliki bangun yang bulat, ujung daun runcing, pangkal daun meruncing,
tepi daun bergerigi, daging daun perkamen, permukaan atas daunnya kasap,
permukaan daun bawahnya berbulu kasar, dan berwarna hijau tua.
9) Daun
keladi memiliki bangun perisai, ujung daun runcing, pangkal daunnya berlekuk,
tepi daunnya rata, daging daun tipis
seperti selaput, permukaan atas dan bawah daunnya licin, dan berwarna hijau.
10) Daun
mangga memiliki bangun daun yang memanjang, ujung daun runcing, pangkal daun
tumpul, tepi daunnya rata, daging daun seperti kulit, permukaan atas daun
kasap, dan bawahnya berkerut, serta berwarna hijau tua.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
http://klasifikasitanaman.blogspot.com/2013/05/klasifikasi-tanaman- bambu.html, diakses tanggal 23 Februari
2015.
Amintarti,Sri,dan Arsyad,M. 2015. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP
UNLAM.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.
https://faridaswan.wordpress.com/2012/07/05/tugas-ttt/, diakses tanggal 28 Februari 2015
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1100, diakses tanggal 28 Februari 2015
Anonim.c.2015.
Tersedia.http://maulidious.blogspot.com/2014/04/daun-tunggal-dan-bagian-bagiannya.html , diakses
tanggal 28 Februari 2015 Anonim d. 2015, diakses 28 Februari 2015
Anonim.e.2015 .Tersedia. http://maulidious.blogspot.com/2014/04/daun-tunggal-dan-bagian-bagiannya.html ,diakses tanggal 26 Februari 2015
Anonim f.
2015. Tersedia. http://bidalmelayu.wordpress.com (online), diakses 28 Februari 2015.
Anonim.g.2015. Tersedia. http://maulidious.blogspot.com/2014/04/daun-tunggal-dan-bagian-bagiannya.html, diakses tanggal 26 Februari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar