Selasa, 24 Maret 2015

Kandungan enzim berkaitan dengan ayat Al-quran

Kandungan enzim pada madu dan buah-buahan berkaitan dengan Al-quran
1. Madu
Sejak dahulu madu sudah dikenal sebagai obat. Madu merupakan produk yang tersimpan rapi dalam perut madu lebah yang di dalam Al- Qur’an (An-Nahl: 68-69) yang berbunyi :
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ (68) ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (69)

Artinya:
Dan Tuhamu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohonkayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia." (16: 68)

Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (16: 69).
Dalam Madu terdapat enzim katalase, super oksid dismutase, glutation peroksidase eksogen dapat membantu peran enzim serupa endogen sebagai enzim penangkap radikal bebas. Menurunnya enzim penangkap radikal bebas memicu penumpukan radikal bebas pada infeksi HIV/AIDS. Keadaan ini akan mengganggu berbagai aktivitas sel, jaringan, dan organ sehingga pasien terpuruk melaju ke arah stadium lebih berat.
Lipase berguna dalam membantu enzim pencernakan sehingga cepat menghancurkan makanan komponen lemak sehingga mengurangi potensi gangguan rasa nyaman di saluran cerna, rasa mudah penuh, kembung, sari makanan mudah diserap usus.

Pasien HIV/AIDS yang mengkonsumsi madu secara teratur akan tampil lebih bugar, bersemangat dan penuh vitalitas. Hal tersebut terkait berbagai komponen yang terkandung dalam madu sangat bermanfaat bagi stamina dan membangun energi. Kini madu menarik perhatian para pakar kesehatan, termasuk para praktisi infeksi HIV/AIDS.
Nabi saw juga menganjurkan agar berobat dengan menggunakan madu sebagaimana tercermin dari bunyi hadits,
عليكم بالشفائين العسل والقرآن
”Hendaklah kalian melakukan penyembuhan yaitu dengan madu dan Al-Qur’an.” (HR Ibnu Majah).

            Madu mengandung banyak sekali unsur pembentuk maupun pengganti jaringan tubuh yang rusak. Bahkan di dalam madu terdapat unsur pembunuh kuman (anti bakterial) yang sangat potensial untuk pencegahan maupun penyembuhan infeksi. Efek antibakterial dari madu ini diperoleh antara lain karena:
    a. Madu memiliki nilai “osmotik” yang tinggi yang dapat menghambat                                    pertumbuhan    mikroba.
  b. Di dalam madu terkandung enzim (E. Gluko-Oksidase) yang mampu mengkonversi          (glukosa + air) menjadi (asam glukonat + H2O2). Hidrogen peroksida (H2O2) dan         asam glukonat itulah yang berfungsi sebagai antibacterial yang sangat potensial.          Asam glukonat merupakan senyawa yang sangat mudah larut di dalam selaput                            membran sel kuman sehingga meningkatkan permeabilitas membrane tersebut dan          akan memudahkan terjadinya oksidasi oleh H2O2.
Efek antibacterial dari madu ini justru lebih efektif dengan cara mengencerkan madu. Dengan konsentrasi H2Oyang hanya 0,02 sampai 0,05 m.molekul.per liter, sudah dapat menghambat pertumbuhan kuman dengan sangat efektif dan tidak memiliki efek samping berupa perusakan sel-sel fibroblast pada kulit. Kondisi ini bisa diperoleh dengan pengenceran madu asli antara 9 kali sampai dengan 56 kali pengenceran (Hambali, 2011: 119-121).

Di dalam kitab Zadu al-Ma’ad fi Hadyi Khairi al-Ibadi ketika menjelaskan hadits tentang penggunaan madu sebagai obat, dijelaskan bahwa madu diminum disertai air untuk meringankan proses pencernaan pada ludah (Raqith, 2007: 70).
c. Madu dengan konsentrasi yang cukup rendah (0,1%) juga dapat                     meningkatkan jumlah sel limfosit di dalam darah sehingga keadaan ini        dapat               menimbulkan peningkatan kemampuan fagositik.
 d.   Pada konsentrasi yang agak tinggi (1%) madu juga merangsang       “monosit” untuk          melepaskan “sitoksin” yang merupakan Faktor Nekrosis Tumor (TNF),          yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh  terhadap serangan infeksi   maupun tumor.
       e.  Karena terbentuknya asam glukonat, larutan juga memiliki derajat keasaman
               yang sangat tinggi (pH 3,2 - 4,5). Keadaan ini akan membantu aksi               “makrofag”[5] untuk menghancurkan bakteri.
f.   Madu juga mengandung germicidine yang merupakan antibiotic alami yang
       sangat potensial yang sampai sekarang belum dapat dibuat preparat sintetis
      yang setara dengannya.

2. Kurma
    Buah kurma kaya berbagai vitamin yaitu vitamin K, vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B6 (piridoksin), niasin, asam pantotenat yang penting dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin K penting dalam mekanisme pembekuan darah dan metabolisme tulang. Vitamin B6, mempunyai fungsi sebagai koenzim dari beberapa enzim, mengkatalisir masuknya asam amino ke dalam sel, mendukung fungsi susunan saraf pusat dan perifer. Niasin, dikenal sebagai faktor pencegah pellagra. Kekurangan niasin sering dialami pasien HIV/AIDS sehingga muncul pellagra, kulitnya kasar. Di dalam tubuh niasin dibentuk dari asam amino triptophan. Pada AIDS pasien sering mengeluh diare, hal ini memang agak sulit dibedakan dengan pellagra yang memiliki tiga gejala yaitu dermatitis, diare, dan dimensia.
Mangan, dalam kondisi sehat menjadi pendukung enzim super oksid dismutase (SOD). Enzim super oksid dismutase penting sebagai enzim yang berperan sebagai penangkap radikal bebas. Ketersediaan unsur mangan dalam buah kurma dapat berperan untuk mendongkrak kinerja enzim SOD sehingga dampak negatif radikal bebas pada pasien AIDS dapat dikendalikan.
Ketersediaan sumber energi, kalium, natrium, kalsium, dan sumber energi di dalam buah kurma dapat membantu pemenuhan kebutuhan pada pasien HIV/AIDS.
Terdapat juga di dalam al-Quran ayat yang menyatakan tentang kelebihan buah kurma ini, yang dialami oleh Sayydatuna Maryam ketika beliau mengandung Nabi Isa alaihi Salam sebagaimana tersebut di dalam surah Maryam ayat 25 :
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا (25)

 "Dan gocangkan batang kurma itu kepadanya, nanti ia gugurkan atasmu kurma yang masak.
Ayat di atas menjelaskan tentang khasiat buah kurma kepada kaum wanita yang sedang dalam nifas, bila mana Allah memerintahkan Maryam memakannya sedang beliau dalam keadaan lemah selepas bersalin.
Dalam surah Ar Rahman ayat 11 :
فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الْأَكْمَامِ
Di bumi ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang”.
Unsur zat besi dan kalsium yang terdapat di dalam buah kurma adalah unsur yang paling tinggi bagi membentuk susu ibu. Bagi Ibu-ibu yang mempunyai masalah kekurangan susu, maka dengan memakannya dapat menggalakkan pertambahan kandungan susu. Ianya juga berperanan dalam pertumbuhan kanak-kanak damit dan pembentukan darah dan sumsum tulang. Antara kajian lain yang dijalankan membuktikan bahawa kurma antara makanan yang paling pantas diproses sebagai bekalan tenaga. Kurma tersebut akan segera dibakar dan ia akan disalurkan ke bahagian anggota lain dan otak.
3. Nanas
    Buah nanas mengandung Enzim bromelain yang berkhasiat sebagai anti radang, mengganggu pertumbuhan sel kanker, dan mencegah terjadinya terjadinya penggumpalan darah (blood coagulation).
Bromelain adalah enzim protease yang ditemukan dalam nanas (Ananas comosus) yang termasuk dalam keluarga tanaman Bromeliaceae. Strukturnya terutama terdiri dari protease sistein. Bromalin juga mengandung amilase, selulose, asam fosfatase, dan asam peroksidase dalam jumlah yang sangat kecil. Enzim ini memiliki kemampuan menguraikan struktur kompleks protein .
Manfaat enzim Bromelain :
1.      Bromelain efisien menjaga kesehatan jantung karena mengurangi pembentukan  abnormal bekuan darah dan terjadinya plak d arteri.
2.      Bromelain memilikisifat anti koagulan ng membantu mengurangi pembentukan gumpalan arah beku dalam pembuluh darah sehingga mengurangi risiko penakit jantung.
3.      Karena kemampuannya memecah protein, bromelain berguna memecah protein dalam jaringan yang bengkak sehingga mengurangi kejag otot.
4.      Karena sifat analgesik dn anti inflamasi bromelain bermanfaat untuk pasien remaik. Enzim ini meningkatkan penyerapan sulfur dan glukosamin yang penting untuk memperbaiki sendi.
5.      Dalam kasus ligamen sobek, bromelain membantu mempercepat pemulihan sekaligus mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
6.      Penyakit kulit yang berhubungan dengan peradangan kulit atau sensasirasa gatal seperti pruritus dapat secara efektif disembuhkan dengan bromelain.
7.      Bromelain juga digunakan dalam produk untuk menyembuhkan luka bakar pada kulit sekaligus menghilangkan sel-sel kulit mati.
8.      Sifat anti inflamasi bromelain membantu menyingkirkan akumulasi lendir pada saluran pernapasan bagian atas sehingga mengurangi risiko penyakit seperti sinusitis dan bronkitis.
9.      Bromelain membantu menyembuhkan penyakit peyroni dengan memecah kolagen yang bertanggung jawab pada pembentukan jaringan perut.
Ayat alquran yang berhubungan dengan buah-buahan :                                                 
لَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشاً وَ السَّمَاءَ بِنَاءً وَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاء مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقاً لَّكُمْ فَلاَ تَجْعَلُوْا ِللهِ أَندَاداً وَ أَنتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya :   

Yang telah menjadikan untuk kamu akan bumi jadi hamparan dan langit sebagai bangunan, dan diturunkanNya air dari langit, maka keluarlah dengan sebabnya buah-buahan, rezeki bagi kamu; maka janganlah kamu adakan bagi Allah sekutu-sekutu, padahal kamu mengetahui. ( QS.Al-Baqarah:22 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar