Kandungan
enzim pada madu dan buah-buahan berkaitan dengan Al-quran
1. Madu
Sejak dahulu madu sudah dikenal sebagai obat. Madu merupakan produk yang
tersimpan rapi dalam perut madu lebah yang di dalam Al- Qur’an (An-Nahl: 68-69)
yang berbunyi :
وَأَوْحَى رَبُّكَ
إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ
وَمِمَّا يَعْرِشُونَ (68) ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ
رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ
شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (69)
Artinya:
Dan Tuhamu mewahyukan kepada
lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohonkayu, dan di
tempat-tempat yang dibikin manusia." (16: 68)
Kemudian makanlah dari
tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan
(bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran
Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (16: 69).
Dalam Madu terdapat enzim katalase, super oksid dismutase, glutation
peroksidase eksogen dapat membantu peran enzim serupa endogen sebagai enzim
penangkap radikal bebas. Menurunnya enzim penangkap radikal bebas memicu
penumpukan radikal bebas pada infeksi HIV/AIDS. Keadaan ini akan mengganggu
berbagai aktivitas sel, jaringan, dan organ sehingga pasien terpuruk melaju ke
arah stadium lebih berat.
Lipase berguna dalam membantu enzim pencernakan sehingga cepat
menghancurkan makanan komponen lemak sehingga mengurangi potensi gangguan rasa
nyaman di saluran cerna, rasa mudah penuh, kembung, sari makanan mudah diserap
usus.
Pasien HIV/AIDS yang mengkonsumsi madu secara teratur akan tampil lebih
bugar, bersemangat dan penuh vitalitas. Hal tersebut terkait berbagai komponen
yang terkandung dalam madu sangat bermanfaat bagi stamina dan membangun energi.
Kini madu menarik perhatian para pakar kesehatan, termasuk para praktisi
infeksi HIV/AIDS.
Nabi saw juga menganjurkan agar berobat dengan menggunakan madu sebagaimana
tercermin dari bunyi hadits,
عليكم بالشفائين العسل والقرآن
”Hendaklah kalian melakukan penyembuhan yaitu dengan madu dan Al-Qur’an.” (HR Ibnu Majah).
Madu mengandung banyak sekali unsur pembentuk maupun
pengganti jaringan tubuh yang rusak. Bahkan di dalam madu terdapat unsur
pembunuh kuman (anti bakterial) yang sangat potensial untuk pencegahan maupun penyembuhan
infeksi. Efek antibakterial dari madu ini diperoleh antara lain karena:
a. Madu
memiliki nilai “osmotik” yang tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.
b. Di dalam
madu terkandung enzim (E. Gluko-Oksidase) yang mampu mengkonversi (glukosa + air) menjadi (asam glukonat + H2O2).
Hidrogen peroksida (H2O2) dan asam glukonat itulah yang berfungsi sebagai
antibacterial yang sangat potensial. Asam
glukonat merupakan senyawa yang sangat mudah larut di dalam selaput membran sel kuman sehingga meningkatkan
permeabilitas membrane tersebut dan akan memudahkan terjadinya oksidasi oleh H2O2.
Efek antibacterial dari madu ini justru lebih efektif
dengan cara mengencerkan madu. Dengan konsentrasi H2O2 yang
hanya 0,02 sampai 0,05 m.molekul.per liter, sudah dapat menghambat pertumbuhan
kuman dengan sangat efektif dan tidak memiliki efek samping berupa perusakan
sel-sel fibroblast pada kulit. Kondisi ini bisa diperoleh dengan pengenceran
madu asli antara 9 kali sampai dengan 56 kali pengenceran (Hambali, 2011:
119-121).
Di dalam kitab Zadu al-Ma’ad fi Hadyi Khairi
al-Ibadi ketika menjelaskan hadits tentang penggunaan madu sebagai
obat, dijelaskan bahwa madu diminum disertai air untuk meringankan proses
pencernaan pada ludah (Raqith, 2007: 70).
c. Madu dengan konsentrasi yang cukup rendah (0,1%)
juga dapat meningkatkan jumlah sel limfosit di dalam darah sehingga keadaan ini dapat menimbulkan
peningkatan kemampuan fagositik.
d. Pada konsentrasi yang agak tinggi (1%) madu
juga merangsang “monosit” untuk melepaskan
“sitoksin” yang merupakan Faktor Nekrosis Tumor (TNF), yang
dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap
serangan infeksi maupun tumor.
e. Karena terbentuknya asam
glukonat, larutan juga memiliki derajat keasaman
yang sangat tinggi (pH 3,2 - 4,5).
Keadaan ini akan membantu aksi “makrofag”[5] untuk menghancurkan bakteri.
f.
Madu juga mengandung germicidine yang merupakan antibiotic alami yang
sangat potensial yang sampai sekarang belum dapat dibuat preparat
sintetis
yang setara dengannya.
2. Kurma
Buah kurma kaya berbagai
vitamin yaitu vitamin K, vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B6
(piridoksin), niasin, asam pantotenat yang penting dalam metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin K penting dalam mekanisme pembekuan
darah dan metabolisme tulang. Vitamin B6, mempunyai fungsi sebagai koenzim dari
beberapa enzim, mengkatalisir masuknya asam amino ke dalam sel, mendukung
fungsi susunan saraf pusat dan perifer. Niasin, dikenal sebagai faktor pencegah
pellagra. Kekurangan niasin sering dialami pasien HIV/AIDS sehingga muncul
pellagra, kulitnya kasar. Di dalam tubuh niasin dibentuk dari asam amino
triptophan. Pada AIDS pasien sering mengeluh diare, hal ini memang agak sulit
dibedakan dengan pellagra yang memiliki tiga gejala yaitu dermatitis, diare,
dan dimensia.
Mangan, dalam kondisi sehat menjadi pendukung enzim super oksid dismutase
(SOD). Enzim super oksid dismutase penting sebagai enzim yang berperan sebagai
penangkap radikal bebas. Ketersediaan unsur mangan dalam buah kurma dapat
berperan untuk mendongkrak kinerja enzim SOD sehingga dampak negatif radikal
bebas pada pasien AIDS dapat dikendalikan.
Ketersediaan sumber energi, kalium, natrium, kalsium, dan sumber energi di
dalam buah kurma dapat membantu pemenuhan kebutuhan pada pasien HIV/AIDS.
Terdapat juga
di dalam al-Quran ayat yang menyatakan tentang kelebihan buah kurma ini, yang
dialami oleh Sayydatuna Maryam ketika beliau mengandung Nabi Isa alaihi Salam
sebagaimana tersebut di dalam surah Maryam ayat 25 :
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ
رُطَبًا جَنِيًّا (25)
"Dan gocangkan batang kurma itu kepadanya, nanti ia gugurkan atasmu kurma yang masak.
Ayat di atas menjelaskan tentang khasiat buah kurma kepada kaum wanita yang sedang dalam nifas, bila mana Allah memerintahkan Maryam memakannya sedang beliau dalam keadaan lemah selepas bersalin.
Dalam surah Ar
Rahman ayat 11 :
فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ
الْأَكْمَامِ
“Di bumi ada buah-buahan dan pohon kurma
yang mempunyai kelopak mayang”.
Unsur zat besi dan kalsium yang terdapat
di dalam buah kurma adalah unsur yang paling tinggi bagi membentuk susu ibu.
Bagi Ibu-ibu yang mempunyai masalah kekurangan susu, maka dengan memakannya
dapat menggalakkan pertambahan kandungan susu. Ianya juga berperanan dalam
pertumbuhan kanak-kanak damit dan pembentukan darah dan sumsum tulang. Antara
kajian lain yang dijalankan membuktikan bahawa kurma antara makanan yang paling
pantas diproses sebagai bekalan tenaga. Kurma tersebut akan segera dibakar dan
ia akan disalurkan ke bahagian anggota lain dan otak.
3. Nanas
Buah nanas mengandung Enzim
bromelain yang berkhasiat sebagai anti radang, mengganggu pertumbuhan sel
kanker, dan mencegah terjadinya terjadinya penggumpalan darah (blood
coagulation).
Bromelain
adalah enzim protease yang ditemukan dalam nanas (Ananas comosus) yang termasuk
dalam keluarga tanaman Bromeliaceae. Strukturnya terutama terdiri dari protease
sistein. Bromalin juga mengandung amilase, selulose, asam fosfatase, dan asam
peroksidase dalam jumlah yang sangat kecil. Enzim ini memiliki kemampuan
menguraikan struktur kompleks protein .
Manfaat
enzim Bromelain :
1.
Bromelain efisien menjaga kesehatan jantung karena
mengurangi pembentukan abnormal bekuan
darah dan terjadinya plak d arteri.
2.
Bromelain memilikisifat anti koagulan ng membantu
mengurangi pembentukan gumpalan arah beku dalam pembuluh darah sehingga
mengurangi risiko penakit jantung.
3.
Karena kemampuannya memecah protein, bromelain berguna
memecah protein dalam jaringan yang bengkak sehingga mengurangi kejag otot.
4.
Karena sifat analgesik dn anti inflamasi bromelain
bermanfaat untuk pasien remaik. Enzim ini meningkatkan penyerapan sulfur dan
glukosamin yang penting untuk memperbaiki sendi.
5.
Dalam kasus ligamen sobek, bromelain membantu mempercepat
pemulihan sekaligus mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
6.
Penyakit kulit yang berhubungan dengan peradangan
kulit atau sensasirasa gatal seperti pruritus dapat secara efektif disembuhkan
dengan bromelain.
7.
Bromelain juga digunakan dalam produk untuk
menyembuhkan luka bakar pada kulit sekaligus menghilangkan sel-sel kulit mati.
8.
Sifat anti inflamasi bromelain membantu menyingkirkan
akumulasi lendir pada saluran pernapasan bagian atas sehingga mengurangi risiko
penyakit seperti sinusitis dan bronkitis.
9.
Bromelain membantu menyembuhkan penyakit peyroni
dengan memecah kolagen yang bertanggung jawab pada pembentukan jaringan perut.
Ayat alquran yang berhubungan dengan
buah-buahan :
لَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ
الْأَرْضَ فِرَاشاً وَ السَّمَاءَ بِنَاءً وَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاء مَاءً
فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقاً لَّكُمْ فَلاَ تَجْعَلُوْا ِللهِ
أَندَاداً وَ أَنتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya :
Yang telah menjadikan untuk kamu
akan bumi jadi hamparan dan langit sebagai bangunan, dan diturunkanNya air dari
langit, maka keluarlah dengan sebabnya buah-buahan, rezeki bagi kamu; maka
janganlah kamu adakan bagi Allah sekutu-sekutu, padahal kamu mengetahui. (
QS.Al-Baqarah:22 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar